BALI.KOMINFO.CO.ID #
Denpasar - Bali ||
Bertempat di Gedung nan megah Dharma Negara Alaya, Jumat, 9 Agustus 2024, dari Pukul 19.00-22.00 Wita sebuah perhelatan seni bidang paduan suara digelar untuk memperingati 20 tahun kegiatan pelayanan Paduan Suara Halleluya. Acara ini diawali dengan memanjatkan doa oleh Pdt. I Made Budiarsa, S.Th., M.Si yang sekaligus adalah Ketua Yayasan Widhya Asih Bali Sejahtera yang didirikan oleh Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB), pada 31 Desember 1975.
Acara juga dibuka dengan penampilan tari Malaikat yang ditampilkan oleh anak-anak LKSA Widhya Asih Singaraja.
Selanjutnya, acara dibuka oleh Bapak Walikota Denpasar yang diwakilkan oleh Bapak Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Denpasar AAN Gede Darma Putra Atmaja. Dalam sambutan yang dibacakan, Walikota memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras selama 20 tahun dalam pelayanan kelompok PS. Halleluya, serta berharap kegiatan konser ke-2 tidak saja kita menikmati suara yang indah, namun bagaimana suara yang indah ini juga bisa diwujudkan dalam bentuk sebuah amal, atau menolong orang lain, yakni membantu mereka yang berkekurangan, seperti memberikan bantuan kepada anak-anak LKSA Widhya Asih di Singaraja. Lanjutnya, pemerintah Kota Denpasar juga berkomitmen untuk menjaga persaudaraan dan kebersamaan sesuai dengan slogan Wasudewa Kutumbhakam ; Kita Semua Bersaudara.
Keputusan untuk membagi kebaikan berupa sumbangan kepada yang membutuhkan, disampaikan oleh penasehat PS.Halleluya Pdt. Ketut Sudiana, M.Th yang juga didukung dengan presentasi tentang kegiatan anak-anak LKSA Widhya Asih Singaraja oleh Bapak Frangky Wardana selaku kepala LKSA Widhya Asih Singaraja.
Pada acara konser ini, hadir juga undangan penjabat gereja di Bali, antara lain dari Majelis Sinode Harian GKPB yang sekaligus mendampingi acara pemukulan Gong pada saat pembukaan konser, komunitas paduan suara yang eksis di masyarakat, dengan membawakan lagu-lagu dalam bentuk paduan suara, yang menggugah spiritual penonton, seakan-akan mengajak untuk bersyukur dan berbuah kebaikan terhadap sesama manusia, yang membutuhkan belas kasihan, ungkap sala seorang penonton konser.
Ibu Evalina dalam sambutannya menyampaikan, atas nama panitia mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Denpasar beserta jajarannya, yang telah memberikan fasilitas berupa gedung dan sarana lainnya, kepada para pengisi acara konser (berjumlah 10 group penampil) yang berjerih lelah mempersiapkan paduan suara yang ditampilkan, Tuhan memberkati Bapak, Ibu sekalian, ungkapnya mengakhiri sambutannya.
Pantauan tim media di lapangan, malam semakin berkesan tenang dan teduh dengan lantunan lagu-lagu yang dibawakan oleh para penyaji dengan produksi suara yang berkualitas, koriografi yang apik dan artistik, pola-pola permainan tempo yang varian, syair yang penuh makna, membuat ratusan penonton tak beranjak dari tempat duduknya. Lagu Grace alone dibawakan dengan sangat penuh penjiwaan; mengajak dan membawa kita untuk menyadari bahwa kita bisa berjalan dalam kehidupan ini hanya karena AnugerahNya. Tidak kalah atraktifnya juga sajian dari Sounds of Ekklesia, menampilkan paduan suara berjudul Toki Tifa dengan property di tangan berupa saputangan. Tifa ditabuh dengan dengan ritme yang dinamis, grup ini dibawah pimpinan Bapak Leo Paliama. Selanjutnya, penampilan PS Halleluya berjudul Praise Him adalah kalimat terakhir menutup konser Rhythem of Hope.
Selamat Ulang Tahun ke-20. Tetap semangat ! (cvs)
Social Footer