BALI.SATUSUARA.CO.ID #
Denpasar - Bali || Yayasan Dwijendra bertepatan dengan Rahina Purnama Kelima, Rabu 5 November 2025 melaksanakan acara piodalan, prosesi menek kelih dan metatah.
Acara menek kelih dan metatah yang digelar secara gratis ini melibatkan siswa-siswi, mahasiswa, dan anak dari pegawai, serta dosen yang ada dilingkungan Yayasan Dwijendra.
Sebanyak 92 orang peserta yang sudah terdaftar jauh-jauh hari mengikuti prosesi menek kelih dan metatah," kata Ketua Yayasan Dwijendra Dr. I Nyoman Satia Negara, S.H.,M.H disela-sela acara prosesi menek kelih dan metatah.
Menurut Ketua Yayasan Dwijendra Nyoman Setia Negara, prosesi menek dan metatah yang dilaksanakan ini bertujuan untuk terus menguatkan daripada visi Yayasan Dwijendra yakni, untuk tetap bisa menguatkan keagamaan (lewat prosesi menek kelih dan metatah), dan kebudayaanya (lewat kesusastraan).
"Kegiatan keagamaan dan kebudayaan yang dilakukan ini sepenuhnya sesuai dengan akta pendidirian Yayasan Dwijendra," terangnya.
Lanjutnya, prosesi menek kelih dan metatah melibatkan enam orang Sangging yang acaranya di fokuskan di aula gocarya lantai III.
Dalam kegiatan prosesi menek kelih dan metatah banyak tokoh masyarakat yang hadir, baik dari instansi pemerintahan maupun lainnya juga hadir, dan salah satunya yang hadir Wali Kota Denpasar Jaya Negera.
"Berharap kedepannya prosesi menek kelih dan metatah di Yayasan Dwijendra bisa kembali dilaksanakan," imbuhnya.
Ketua Yayasan Dwijendra I Nyoman Satia Negara menambahkan, prosesi menek kelih dan metatah ini dananya sepenuhnya ditanggung oleh Yayasan Dwijendra.
Yayasan Dwijendra saat ini juga memiliki Stade untuk bisa menyalurkan bakat dan minat siswa dalam melaksanakan kegiatan seni budaya.
Peresmian Stade Yayasan Dwijendra diresmikan pada momen piodalan, prosesi menek kelih dan metatah di Rahina Purnama Kelima.
"Peresmian Stade langsung diresmikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster di tandai dengan penandatanganan plakat," pungkasnya. (Bud)



Social Footer